Sunday, May 31, 2009

She is an one wing butterfly

Once upon a time, in Azeire garden there lived six butterflies. They named, Zilla, Frely, Liteon, Lambretta, Marple, and Zerina.They lived so happy together. They never hurt each other, never left each other. They might be fight, but it never became a big and long fight.
They trust each other.
They trust each other.
Like I said, they trust each other.
But, there's a creature who ruined their friendship. It's dragonfly. The dragonfly was very ugly, useless, tricky, and very awfull.
One day, The dragonly planned to trap one of beautiful butterflies. And sadly, dragonfly picked Zilla. The tricky dragonfly went with his plan, and it worked! Zilla butterfly got trap!!!
The dragonfly told Zilla that he was in love with Zilla, and Zilla trusted the ugly ducky dragonfly.
Other butterflies were happy for her. They gave her advice and motivation. But that wasn't the ending.
The tricky dragonfly started to pick one by one from the butterfly. The dragonfly made Zilla forget about her friends. He made Zilla give all of her important things. Zilla got trap. What should we do? What should we do for her? What should butterflies do for their best friend?
Frely, Liteon, Zerina and Marple were very angry. They were angry with dragonfly and angry with Zilla too because she didn't hear them. They told her about how tricky the dragonfly. But Zilla never wanted to hear. No, Zilla wanted to hear. Zilla accepted her friends opinions and advice but she didn't do anything. It made Frely, Liteon, Zerina and Marple very angry to her. But they are still care about her.
Lambretta didn't like dragonfly too, but she supported Zilla and dragonfly relationship.
What should they do for Zilla?
They did trust each other. But now?
Is that the end of this friendship story?
Please, God! Make Zilla know the truth!
Frely, Liteon, Lambretta, Zerina, and Marple prayed. Five little butterflies prayed to God for their best friend.
Frely and Marple started to avoid Zilla. They really didn't like her behavior to them.
One day, in the summer, the dragonfly hurt Zilla. Zilla cried and asked her friends for help. They helped her. They told her to end her bad relationship with dragonfly. And, once again, Zilla said yes, she would.
Frely and Marple started to trust her again and forgave Zilla. But, Did she break up with dragonfly?
Sadly, no. Big no. She forgave dragonfly and they are together. Again. And again. And again.
Oh! Why?
Frely, Liteon, Marple and Zerina felt very very angry to her.
"Why don't you hear us?"
"Zilla said that she would break up with dragonfly! In fact?! She is totally liar!"
This friendship story became more complicated and so much conflict disturbed.
Frely, Liteon, Marple, Lambretta and Zerina were too tired to tell Zilla again. Zilla. Please hear them!
One day, the tricky dragonfly arrived in the peag of his plan. He trapped Zilla again, and?
Very awfull, He broke Zilla's wing. With just one wing, what could Zilla do?
Then, the dragonfly left her.
Zilla fell, and fell, and fell, but before she crushed the ground, Frely, Liteon, Lambretta, Marple, and Zerina came and helped her. They helped her to fly. She is an one wing butterfly untill now.
But, her friend never left her. They loved Zilla as well as Zilla loved her friends.
"You should hear us. Now, you just have one wing. But it's okay. It's not the end of the world. Just trust us."
Said Zilla's friends.
And Zilla broke up with dragonfly. And she life with just one wing. But it was better than two wings but no friends. Right?
Zilla, Frely, Liteon, Lambretta, Marple, and Zerina lived happilly ever after.
The End

Weekend Yang Tenang Dan Jiwa Yang Sepi

Hum... Nggak sempet posting, begini nih. Kejadian 2 hari jadi satu. Yah, yang penting posting deh. Dari pada blog gue kosong. Ok, sit back and relax, let's listen to my story...


Saturday


Hari yang seperti biasa. Bangun siang. Meringkuk dalam selimut Bali biru lumba-lumba gue yang penuh berkah. Pagi-pagi begitu, gue dengan sangat bersahajanya keluar dari kamar yang langsung disambut nyokap dengan pertanyaan 'Mo ke salon nggak?'

Oke. Mumh*panggilan gaul gue ke nyokap*, paling nggak kasih salam selamet pagi dulu gitu kek, ujug2 langsung ngajak ke salon... Tapi yah, kagak papa deh. Ke salon. Ajakan langka tuh. Hehehe.

Salon yang dimaksud mumh di atas adalah, Salon keluarga gue, which name Paramitha Salon (Boleh nyolong nama belakang gue tuh, yang boleh nyolong dari nama artis ternama favorit bokap gue).

Abis sarapan soto maknyus spesialis Mbak gue di rumah, dan mandi, gue dan nyokap tancap gas ke Paramitha salon yang terletak di Jembatan 0 Rawalumbu, Bekasi. Dengan bangunan hasil rancangan bokap gue sendiri yang berprofesi sebagai dokter. Salon dengan pelayanan asoy dan harga yang nggak bikin budget kering kerontang alias murah dan terjangkau (Kapan lagi bisa promosi gratis salon sendiri?). Sit back and relax, rambut gue diunyek2 *baca: creambath.

Hem, ternyata rambut diunyek2 itu bikin laper (which is sama sekali tidak berkesinambungan layaknya air dan minyak. Ngerti? Nggak? Sama, gue juga nggak).

Dan akhirnya gue membujuk nyokap gue agar membawa serta gue dan bro gue ke Hema di Bekasi Square, sekalian nampang mo pamer rambut abis creambath. Nyokap yang telah terperdaya setuju dan membawa perut keroncongan gue dan adek gue(setelah sebelumnya berebutan kursi singgasana terios *baca:Jok depan sebelah kursi kemudi. )

HEMA!!! You're very my best friend. Fish n' Chips mu bagaikan oasis di Padang Pasir... bagaikan setetes madu bagi lebah2 biadab yang sangat gue takuti. Intinya gue nyampe HEMA dan makan. Intinya, nggak laper lagi. Inti dari intinya, gue full of energy sampe2 perut gue buncit kayak orang cacingan. Nggak jadi bestprenan deh gue ama HEMA.

Abis itu nyokap merengek (lebai) mo ke Kerfur Bekasqwer. Dan dengan perut berat, gue menemani nyokap ke sana. Gue beli kaset The Changcuters - Misteri Kalajengking Hitam - yang belum gue dengerin sampe sekarang. Pas ngantri di kasir, nyokap gue ngambil tuh kaset dan nanya ke gue,

Mumh: 'Ini pake bon nggak?'

Gue: 'Nggak tau deh'

Mumh: 'Coba tanya ke mbak2nya'

Dan gue menghampiri mbak2 yang ditunjuk nyokap gue. MbakPenjagaBakpauSotoy.

Gue: 'Mbak, ini pake nota ngga yach?'

MPBS: 'Oh iya, mbak. Itu kayaknya pake nota deh.'

Gue: 'Oh. Makasih mbak. Mumh, ini pake nota!'

Mumh: 'Ya wis, sana, kamu minta bonnya'

Serasa anak nyasar, gue berjalan menuju tempat kaset dan CD. Gila, gue lupa tadi tempatnya dimana! Setelah nyasar ke bagian underwear, dan peralatan elektronik, gue nyampe ke bagian itu, gue pun menghampiri MbakPenjagaCD.

Gue: 'Mbak, ini pake nota?'

MPCD: 'Oh, nggak mbak. Itu langsung bayar di Kasir'


Kampret!! Jadi apa gunanya gue nyasar2 segala di Kerfur? Dasar mbak penjaga bakpau sotoy!
Dan finally, gue beli 3 VCD bajakan; 'What Happened In Vegas?', 'Confessions of Shopaholic', dan 'Hotel for Dog'. Yey!
Sunday
Hari yang seperti biasa pada saat sedang weekend. Bangun siang. Meringkuk di balik... oke, oke, ga perlu gue jelasin lagi. Oke! Jangan nyambit gue pake sendal!!(Apaan sih lu, De?)
Tiba2 nyokap gue dateng membawa, OMG! OMG! OMG! OuEmGieeeeh! Tas Sophie Martin yang gue dambakan!!!!! Astagfirullah.................... Nyokap sampe terlihat blingbling saking terangnya mata gue ngeliat tuh tas. Terang benderang seterang mutiara 7 samudra yang hilang dicuri Mr. Crab-ke kamar gue.Hua.. sujud!
Oke, gue jelasin dulu bagaimana nyokap gue bisa membawa tas Sophie Martin di minggu pagi ini. Jadi, salah satu perawat nyokap gue(profesi dokter) yang bernama Mbak Eha, adalah uhm... agen pemasaran Sophie Martin. Jadi, gue bisa beli dari dia. Pas tahu, mumh langsung ngasih majalah Sophie Martin PARIS ke gue dan ngebolehin gue meminta satu item. But, Sh**! Banyak banget item yang bagus! Huwa! Dan akhirnya gue mengumumkan kepada nyokap gue bahwa gue kepingin 7 item.
Mumh: 'Nah, yang mana yang kamu pengin?'
Gue: 'Banyak mah... Ada tujuh..'
Mumh: 'Gila! Tujuh! Kamu kira mo beli celana dalem, tujuh?!"
Yah, nggak gitu juga sih. Yang pasti nyokap gue kaget dan menekankan pada gue untuk hanya membeli 1. Hiks, setelah dipilah dan dipertimbangkan, diantara item2 yang gue pilih, ada 3 tas yang menjadi nominasi.
1. Tas pesta
2. Tas Hang Out
3. Tas Sekolah
Keren-keren banget sih...... Tapi berhubung sebentar lagi sepupu gue mo nikah, gue memilih tas pesta itu jadi milik gue.
Tapi gue sudah bertekad untuk merengek meminta tas sekolah Sophie Martin pas tahun ajaran baru nanti! Hehehe*Fox's face*.
Kembali ke hari minggu yang cerah. Nyokap ngajak ke salon lagi. Asiiiiiiiik!!! Lulur, Steam, Meni-Pedi gue embat semua dalam satu hari. Hasilnya? Kinclong! Kuku gue nggak bisa dibandingkan dengan yang sebelumnya! Gue seakan menemukan kembali permata 7 samudra yang hilang dicuri tuan Crab.
Pulang dari Paramitha Salon, gue mampir ke Ayam Yoko yang menjual ayam-ayam penuh dosa. Begitu abang2 dengan tahi lalat di dagu bak Rano Karno menyerahkan bungkusan ayam, aroma ayam tersebut menyapa hidung gue. Coklatnya kulit crispy si ayam, telah membuat mata gue tidak dapat berpaling, alhasil selama perjalanan pulang gue memandang sange dan penuh nafsu ke dada si ayam yang montok itu. Benar2 ayam yang sangat berdosa telah menggoda gue! Ayam yang penuh dosa berakhir dalam perut gue dan tulangnya diumpankan ke kucing2 kelaparan belakang rumah gue. Hiks. Mengheningkan cipta bagi Full of sins chicken yang telah melakukan kebaikan yaitu mengenyangkan perut gue sebagai tebusan dosa yang telah dia lakukan atas perilakunya yang sungguh merendahkan kaum ayam.
salam weekend, xoxo!

Friday, May 22, 2009

Pulau Rambut VIP Trip

Apa yang terlintas di kepala lo kalo lo denger kata Pulau Rambut?
Pulau plus rambut bececeran dimana-mana? Big no no!
Pulau rambut adalah Pulau di kompleks Kepulauan Seribu yang diklaim Pemerintah
sebagai Cagar alam burung. Alias tempat burung-burung.
Intinya, Pulau Rambut itu Pulau. Titik.
Lanjut, jadi ceritanya gue plus anggota KIR sekola gue siap berekspedisi ke Pulau Rambut!

Add Image Oke, pertama kita transit dulu dari Tanjung Pasir-Untung Jawa.

Kita naik perahu kayu super. super. Bener- bener super. Super mengenaskan.

Duh... gimane nih. Naeknya aja pake kayu kaya tangga gitu. Sumpa ya.

Perahu kaya gitu plus jalannya pelan. Diombang ambing ombak bikin mual. Temen gue aja, si Ichan yang biasanya jejingkrakan langsung diem nahan mual. Untung aja ada burung2 lewat.

Terbang-terbang gitu. Ngalihin perhatian. And then sampelah kita di Pulau Untung Jawa, tetangganya Pulau Rambut. Kita nginep di sana. Sampe di kamar. Ternyata dalem kamar banyak semut merah gede-gede. Jadilah kerja bakti. Ngangkutin kasur plus semprot-semprot shofel. Nyampe satu kamar bau shofel. Lumayan lah. Dari pada digigitin semut merah.

Abis shalat dan istirahat, kita akhirnya beranjak pergi ke Pulau Rambut naek perahu yang tadi lagi. Astagirullah...

Tapi ternyata Allah merahasiakan sesuatu yang lebih besar dibandingkan perahu dan semut merah...

Hem....

It was a long long long time ago

Ya ampun. Udah lama banget kaya nya ga posting. Nyampe ga ke urus begini. Duh. Ancur. Oke, mulai sekarang saya berjanji untuk lebih rajin posting. Yah, tergantung bokek apa ga....